Perkelahian Maut di Sungai Tiung
![]() |
| Jasad korban perkelahian di Jalan Pumpung, Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Minggu (30/11/2025) sore. |
BANJARBARU — Kasus pembunuhan brutal yang menewaskan seorang pria bernama Humaidi (43) di Banjarbaru akhirnya menemukan titik terang. Pelaku, Anshori alias Ello (31), warga Sungai Tiung, diserahkan langsung oleh pihak keluarganya ke Polsek Cempaka pada Senin (1/12/2025) dini hari sekitar pukul 03.30 Wita.
Peristiwa berdarah ini terjadi pada Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 16.30 Wita di Jalan Pumpung, Desa Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Warga digemparkan oleh penemuan tubuh Humaidi yang tergeletak bersimbah darah dengan luka parah akibat sabetan senjata tajam.
Kasi Humas Polres Banjarbaru, Iptu Kardi Gunadi, membenarkan bahwa tersangka sempat melarikan diri setelah menyerang korban menggunakan parang. Namun tidak lama setelah itu, keberadaannya diketahui oleh keluarganya sendiri.
“Setelah anggota melakukan pendekatan, pihak keluarga akhirnya menyerahkan tersangka ke Polsek,” ujarnya.
Motif: Tersinggung dan Emosi Memuncak
Dari pemeriksaan awal, terungkap bahwa insiden ini bermula dari cekcok antara pelaku dan korban. Saat berpapasan, korban yang diduga dalam keadaan mabuk disebut mengamuk, melempar baju, dan bahkan melempar sesuatu ke arah pelaku.
“Dari keterangan awal, tersangka mengaku kesal karena korban menantang berkelahi. Ia kemudian pulang mengambil parang dan kembali ke lokasi untuk menyerang korban,” jelas Iptu Kardi.
Tanpa pikir panjang, Anshori menyerang Humaidi dengan brutal. Aksi ini terjadi di jalan permukiman dan sempat disaksikan beberapa warga dari dalam rumah. Namun mereka tidak berani mendekat karena ketakutan melihat kekejaman pelaku.
“Hasil olah TKP dan visum menunjukkan korban mengalami luka sangat serius: luka besar di bagian leher, tangan kiri putus, serta luka menganga di dada dan perut,” bebernya.
Barang Bukti dan Proses Hukum
Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian, antara lain sepasang sandal, celana korban, serta kumpang parang yang diduga milik pelaku. Seluruh barang bukti telah diserahkan kepada penyidik untuk memperkuat proses hukum.
“Saat ini pelaku telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan intensif. Penyidik juga mendalami kemungkinan pemicu lain di balik tindakan ekstrem tersangka,” tambah Iptu Kardi.
Kasus ini masih terus dikembangkan, sementara warga setempat berharap kejadian serupa tidak lagi terjadi di wilayah mereka.

Posting Komentar